Klasifikasi Hormon
Kamis, 28 Februari 2013
Selasa, 12 Februari 2013
Mineral
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengehuan dari masa ke
masa semakin bertambah, seperti halnya denga pada disiplin ilmu Biologi dan
Kimia yang melahirkan bdang ilmu yang disebut Biokmia. Biokimia merupakan
disiplin ilmu pengetahuan yang membahasa tentang aktivitas
Makhluk hidup, utamanya manusia pasti
membutuhkan zat-zat tertentu dalam
membantu aktivitas metabolism dalam
tubuhnya. Sehingga organ-organ manusia dapat
melakukan aktivitas-aktivitas yang
kadang tidak disadari kerjanya, seperti penyerapan sari-
sari makanan di usus, penghalusan
makanan d lambung dan lain sebagainya.
Zat-zat yang sering digunakan tubuh
dalam melakukan aktivitas antara lain, protein,
lemak, vitamin, dan mineral. Mineral
yang umumnya dikenal banyak orang adalah air, tapi
ternyata mash banyak mineral-mineral
yang sering didengar tapi orang mengira mineral
Rumusan masalah pada makalah ini,
sebagai berikut:
2. Bagaimana penggolongan mineral?
3. Mineral apa saja yang dbutuhkan oleh
tubuh
4. Bagamana peranan kalsum bagi tubuh?
BAB II
PEMBAHASAN
Mineral adalah senyawa alami yang
terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi
kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam
sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Menurut
The International Mineralogical
Association tahun 1995 telah mengajukan definisi baru
tentang definisi material “Mineral
adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan
normalnya memiliki unsur kristal dan
terbentuk dari hasil proses geologi “. Ilmu yang
mempelajari mineral disebut mineralogi.
unsur mineral merupakan salah satu
komponen yang sangat diperlukan oleh
makhluk hidup di samping karbohidrat,
lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai
zat anorganik atau kadar abu. Sebagai
contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa
organik akan rusak; sebagian besar
karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2),
hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen
menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral
akan tertinggal dalam bentuk abu dalam
bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan
terjadi penggabungan antarindividu atau
dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik
Berbagai unsur anorganik (mineral)
terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak
atau belum semua mineral tersebut
terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan
nonesensial. Mineral esensial yaitu
mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis
makhluk hidup untuk membantu kerja enzim
atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral
esensial dalam tubuh terdiri atas dua
golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Mineral
makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro
yaitu mineral yang diperlukan dalam
jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam
jaringan dengan konsentrasi sangat
kecil. Mineral nonesensial adalah logam yang perannya
dalam tubuh makhluk hidup belum
diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil.
Bila kandungannya tinggi dapat merusak
organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan. Di
samping mengakibatkan keracunan, logam
juga dapat menyebabkan penyakit defisiensi.
Tulisan ini menguraikan pentingnya
mineral mikro esensial dalam kehidupan hewan.
Sifat-sifat mineral seperti sifat kimia,
biokimia maupun proses biologis dalam jaringan
makhluk hidup, perlu diketahui dalam
upaya mendiagnosis penyakit defisiensi mineral pada
hewan.
B. Penggolongan Mineral
Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas
kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi
dua golongan, yaitu mineral logam
esensial dan nonesensial. Logam esensial diperlukan
dalam proses fisiologis hewan, sehingga
logam golongan ini merupakan unsur nutrisi penting
yang jika kekurangan dapat menyebabkan
kelainan proses fisiologis atau disebut penyakit
defisiensi mineral. Mineral ini biasanya
terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses
metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca),
fosforus (P), kalium (K), natrium (Na), klorin (Cl),
sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe),
tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co),
iodin (I), dan selenium (Se). Logam
nonesensial adalah golongan logam yang tidak berguna,
atau belum diketahui kegunaannya dalam
tubuh hewan, sehingga hadirnya unsur tersebut
lebih dari normal dapat menyebabkan
keracunan. Logam tersebut bahkan sangat berbahaya
bagi makhluk hidup, seperti timbal (Pb),
merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium (Cd), dan
aluminium (Al).
Berdasarkan banyaknya, mineral dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu mineral makro
dan mineral mikro. Mineral makro
diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar,
Langganan:
Postingan (Atom)